Laman

Selasa, 06 April 2010

JAKARTA -MEDAN dengan CITILINK Garuda Indonesia






senyuman seorang ibu yang sedang menikmati rute penerbangan baru JAKARTA-MEDAN dengan citilink Garuda Indonesia...



akarta - Maskapai penerbangan Citilink mulai hari ini membuka rute penerbangan Jakarta-Medan dan Medan-Jakarta. Penerbangan dengan rute baru ini dilakukan selama 2 kali sehari dengan menggunakan pesawat Boeing 737-300 dan Boeing 737-400..dengan GA 040 dan 042...jam pagi pukul 07:00 WIB dan 12:30 WIB

Melalui pembukaan rute baru ini, Citilink mencoba untuk mengambil alih pasar Adam Air yang telah lama tutup.

Peluncuran penerbangan perdana dilakukan poleh Direktur IT dan Starategi Garuda Elisa Lumbantoruan di Terminal 1C Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng, Senin (15/3/2010).

"Rute penerbangan Jakarta-Medan merupakan rute domestik dengan pasar besar kedua setelah Jakarta-Surabaya, dan setiap tahun naiknya signifikan," ujar Elisa.

Citilink sengaja membuka rute ini untuk menyasar pasar menengah ke bawah. Meski harga murah, Elisa menjamin standar keselamatan penumpang terjaga, karena Citilink menggunakan standar operasi induk usahanya yaitu Garuda Indonesia.

Untuk masa promosi ini, tiket Citilink rute Jakarta-Medan dan Medan-Jakarta dipatok Rp 350 ribu sekali jalan.

Rencananya setelah membuka rute baru Jakarta-Medan ini, Citilink akan membuka rute untuk perjalanan Jakarta-Makassar, Jakarta-Pontianak, dan Jakarta-Pekanbaru. (dnl/dnl)

Sejarah dan Pelayanan Garuda indonesia









Garuda Indonesia adalah sebuah perusahaan milik negara Republik Indonesia. Garuda Indonesia berkantor pusat di Cengkareng, Jakarta, Indonesia. Selain berpusat di Jakarta, Garuda Indonesia juga memiliki kantor perwakilan yang tersebar di hampir seluruh kota besar di Indonesia dan juga kota – kota di luar negeri.

Garuda bukan hanya sebuah perusahaan penerbangan kecil tetapi merupakan sebuah perusahaan yang besar dan juga memiliki beberapa anak perusahaan yang bergerak dalam bisnis atau usaha pendukung bisnis penerbangan seperti PT. GMF Aero Asia (merupakan pusat pelayanan perawatan pesawat terbang), PT. Aerowisata (perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan, travel, dan catering) PT. Abacus (merupakan perusahaan penyedia layanan sistem reservasi untuk penerbangan) dan PT. Gapura Angkasa (penyedia layanan ground handling dalam bisnis penerbangan).

Sejarah



Tepat pada tanggal 26 Januari 1949 – pesawat RI-001 Seulawah diterbangkan dari Calcutta, India menuju Rangon, ibukota Burma sebagai penerbangan niaga. Untuk mengabadikan dan mengenang misi komersial yang dilaksanakan oleh Seulawah tersebut, kemudian peristiwa itu diperingati sebagai hari lahirnya Garuda Indonesia, yang ketika itu bernama Indonesian Airways, maskapai penerbangan komersial pertama yang mengudara membawa bendera Republik Indonesia.

Pada tanggal 1 Maret 1950 Garuda Indonesia baru dapat beroperasi dengan sejumlah pesawat yang diterima pemerintah Republik Indonesia dari perusahaan penerbangan KLM.

Pesawat Garuda Indonesian Airways (DC-3)

Armada Garuda Indonesia yang pertama untuk melayani jaringan penerbangan di dalam negeri terdiri dari 20 pesawat DC-3/C-47 dan 8 pesawat jenis PBY – Catalina Amphibi. Untuk melebarkan sayapnya, Garuda kemudian mengadakan pembaruan armadanya untuk melayani penerbangannya. Jaringan penerbangan Garuda Indonesia diperluas meliputi seluruh wilayah Republik Indonesia kecuali Irian Jaya sedangkan ke luar negeri menjangkau kota – kota seperti Singapura, Bangkok dan Manila.

Garuda semakin berkembang dan seluruh pesawatnya kemudian terdiri dari pesawat bermesin jet. Kekuatan armadanya berturut – turut ditambah dengan tipe – tipe pesawat seperti DC-10, MD-11, Boeing 747, 737, Airbus 300 dan Airbus 330.

Kegiatan Garuda lainya adalah mengangkut ribuan jemaah haji setiap tahunnya. Selain itu Garuda Indonesia juga merupakan sarana angkutan bagi kunjungan resmi kepala negara ke berbagai negara.

Sebagai perusahaan penerbangan pembawa bendera bangsa nasional, Garuda Indonesia berjuang sekuat tenaga dalam menegakkan citra bangsa dan negara melalui pelayanannya. Kini jaringan penerbangan Garuda telah menjangkau seluruh wilayah Republik Indonesia, sedangkan ke luar negeri meliputi kota – kota di benua Asia, Australia dan Eropa.

Destinasi



Welcome onboard

Dalam penerbangan domestiknya, Garuda menerbangi hampir seluruh kota besar di Indonesia diantaranya adalah : Ampenan, Banda Aceh, Banjarmasin, Balikpapan, Batam, Biak, Denpasar, Jakarta, Jayapura, Makassar, Manado, Medan, Padang, Palembang, Palangkaraya, Pekanbaru, Semarang, Solo, Surabaya, Timika dan Yogyakarta. Sedangkan untuk melayani segmen pasar yang lebih rendah, Garuda juga memiliki konsep penerbangan yang berbasis pada biaya murah yang bernama Garuda Citilink. Saat ini Garuda Citilink melayani penerbangan ke Ampenan, Balikpapan, Bandung, Denpasar, Gorontalo, Jakarta, Kendari, Makassar, Palu, Surabaya dan Tarakan. Sebagai bagian dari program pengembangan bisnis yang dilaksanakan, pada tahun 2009 Garuda Indonesia akan membuka sedikitnya 18 rute baru di kawasan domestik dan regional, contohnya ke Ambon, Jambi, Kupang, Lombok, Malang, Pangkal Pinang, Sorong, Tanjungkaran, Ternate dan Adelaide (Australia).

Destinasi (Prewiew)

Untuk penerbangan internasionalnya Garuda memiliki 19 destinasi (kota tujuan) yaitu sebagai berikut :

Asia

Bangkok, Beijing, Guangzhou (Canton), Ho Chi Minh City,
Hong Kong, Kuala Lumpur, Seoul, Singapore, Shanghai

Jepang

Nagoya, Osaka, Tokyo

Australia (South West Pacific)

Darwin, Melbourne, Perth, Sydney

Midle East

Dhahran, Jeddah dan Riyadh

Partner

Pesawat GA - Boeing 747-400 dengan logo yang baru

Selain menerbangi kota – kota besar diseluruh dunia dengan armadanya sendiri, Garuda juga bekerjasama dengan maskapai – maskapai penerbangan internasional lainnya dalam hal joint services passanger atau pelayanan pengangkutan penumpang secara bersama (code sharing).

Kerjasama tersebut antara lain dilaksanakan dengan beberapa airline diantaranya adalah :

1. Silk Air untuk rute Singapore – Balikpapan / Palembang / Solo / Medan
2. China Airline untuk rute Taipeh - Jakarta / Denpasar
3. Philippine Airlines untuk rute Manila – Jakarta
4. Qatar Airways untuk rute Doha – Jakarta / Singapore – Doha
5. Malaysian Airlines, misalnya untuk rute Kuala Lumpur – London / Frankfurt / Manchester / Paris

Kerjasama seperti ini juga ada antara PT. Garuda Indonesia dan Korean Airline atau China Southern Airline ke destinasi yang lain di Asia.

Selain daripada itu Garuda Indonesia bekerja sama dalam bentuk joint venture dengan Lufthansa Systems mendirikan perusahaan yang bergerak dibidang system informasi.

Perusahaan penerbangan Lufthansa AG pernah sebagai konsultan Garuda dalam penyusunan bisnis dan penataan manajemennya.

Armada



Pesawat GA - Airbus A330-200

Garuda Indonesia saat ini tercatat sebagai perusahaan penerbangan terbesar ke tiga puluh di dunia. Jumlah karyawan Garuda Indonesia saat ini mencapai 6.424 orang. Sedangkan jumlah armadanya terdiri dari 66 pesawat yang terdiri dari : 3 pesawat Boeing 747-400, 6 pesawat Airbus A330-300, 3 pesawat Airbus A330-200, 54 pesawat Boeing 737, seperti seri 400 (20), seri 300 (14), seri 500 (5) dan seri 800 NG (15). Garuda Citilink beroperasi dengan Boeing 737 seri 300.

PELAYANAN TERHADAP PESAWAT UDARA..




Dunia kini menghadapi era baru yang ditandai dengan globalisasi sebagai akibat dari semakin banyaknya Negara yang melaksanakan reformasi ekonomi. Dan Negara kitapun ikut serta dalam mereformasikan keadaan ekonominya. Dengan adanya pertumbuhan perdagangan lokal dan persaingan internasional, konsumen yang ada semakin selektif dan menuntut satu produk yang benar-benar berkualitas sehingga boleh memuaskan konsumen pada umumnya. Dan salah satu sektor yang memainkan peranan penting dalam era ini adalah sektor jasa.
Pemasaran sebagai salah satu fungsi dalam manajemen suatu perusahaan merupakan suatu proses yang melibatkan analisa perencanaan, penetapan tujuan, pelaksanaan dan pengendalian yang mencakup barang, jasa dan gagasan yang tergantung pada pertukaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan konsumen dan menghasilkan kepuasan bagi dua pihak yaitu bagi perusahaan itu sendiri dan bagi konsumen.
Dalam beberapa tahun terakhir ini peranan dan perkembangan sektor jasa khususnya transportasi udara di Indonesia terasa semakin penting. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan sarana dan prasarana transportasi udara dimana didalamnya tersedia berbagai macam fasilitas baik pelayanan terhadap pesawat udara (airlines) maupun pelayanan jasa penumpang (passenger). Disinilah keberadaan Angkasa Pura sebagai perusahaan penyedia bandara (terminal) dapat dirasakan sangat membantu masyarakat dalam bidang transportasi udara.
PT. (Persero) Angkasa Pura I sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang jasa transportasi udara merupakan satu-satunya perusahaan yang mengolah prasarana transportasi udara di Indonesia timur yaitu terminal yang dapat digunakan oleh masyarakat umum untuk melakukan kegiatan ini. Produk-produk yang ditawarkan senantiasa diupayakan untuk salalu berkualitas guna memuaskan pelanggan pada umumnya.
Dalam menjalankan satu usaha, faktor pelanggan memegang peranan yang sangat penting, sebab tidak mungkin kita menjalankan suatu perusahaan tanpa mempunyai pelanggan. Pelanggan merupakan satu alasan keberadaan satu perusahaan. Karena itu tidak mengherankan jika muncul satu ungkapan yang sudah lazim dikenal yaitu pelanggan adalah raja.

Ground Handling

Jenis perusahaan di dunia penerbangan yang kurang populer di masyarakat, tidak seperti perusahaan penerbangan atau pengelola bandara. Selama 10 tahun bekerja diperusahaan Ground Handling penulis selalu mengalami kesulitan untuk menjelaskan apa itu Ground Handling kepada rekan rekan yang tidak memiliki minat atau latar belakang pengetahuan dunia penerbangan.

Bisa dimaklumi jika kita melihat ke dunia penerbangan yang terlihat ekslusif dimasyarakat, serta kurangnya informasi perihal dunia penerbangan menyebabkan persepsi keliru mengenai dunia penerbangan. Diperparah lagi oleh pemberitaan media massa yang terkadang memberitakan tanpa didukung informasi dan pengetahuan yang memadai.

Kembali mengenai Ground Handling adalah perusahaan layanan jasa operasi darat perusahaan penerbangan ini definisi bebas menurut penulis, penjelasannya adalah perusahaan Ground Handling dengan sumber dayanya merupakan partner kerja dan pendukung perusahaan penerbangan (Airline) dalam menjalankan operasionalnya di bandara .

Layanan yang diberikan disesuaikan berdasarkan kesepakatan yang dituangkan dalam sebuah kontrak kerjasama dan biasanya sesuai dengan standard IATA. Seperti yang tercantum dalam IATA SGHA (Standard Ground Handling Agreement) Annex A. Untuk di Indonesia sepengetahuan penulis baru 2 (dua) perusahaan Ground Handling yang berstandar IATA yaitu PT. Gapura Angkasa dan PT. Jasa Angkasa Semesta (JAS).

Contoh layanan yang disediakan oleh Ground Handling kepada Airlines sesuai dengan IATA SGHA 1998 yang terbagi menjadi 14 section yaitu ;

Section 1 Representation and Accommodation
Section 2 Load Control, Communication and Departure Control System
Section 3 Unit Load Device (ULD) Control
Section 4 Passengers and Baggage
Section 5 Cargo and Post Office Mail
Section 6 Ramp
Section 7 Aircraft Servicing
Section 8 Fuel and Oil
Section 9 Aircraft Maintenance
Section 10 Fight Operations and Crew Administration
Section 11 Surface Transport
Section 12 Catering Services
Section 13 Supervision and Administration
Section 14 Security

PT. Garuda Indonesia tender ground handling di 3 bandara tahun depan

JAKARTA: PT Garuda Indonesia memutuskan memilih perusahaan jasa ground handling atau tata operasi di darat untuk tiga bandara utama di Indonesia melalui mekanisme lelang mulai tahun depan.

Keputusan itu akan mengakhiri monopoli dalam pelayanan jasa ground handling Garuda di sejumlah bandara internasional yang salama ini diserahkan kepada PT Gapura Angkasa.

"Kami ingin mendapatkan yang terbaik dari layanan jasa ground handling," kata Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar, Selasa.

Ketiga bandara yang akan dilelang pemilihan pelayanan jasa ground handling Garuda, yakni Bandara Soekarno-Hatta (Jakarta), Ngurah Rai (Bali), dan Juanda (Surabaya).

Kebijakan itu, menurutnya, secara otomatis mengakhiri kerja sama yang selama ini telah dijalin dengan PT Gapura Angkasa. "Ini lebih business-to-business."

Selama ini, lanjutnya, pihaknya memilih PT Gapura Angkasa untuk melayani jasa ground handling Garuda di 24 bandara berstatus internasional, termasuk Bandara Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, dan Juanda.

Emirsyah menyatakan kebijakan melelang pelayanan jasa ground handling Garuda sejalan dengan keinginan pemegang saham menerapkan prinsip good corporate governance (GCG).

Dia mencontohkan keputusan pemerintah membuka monopoli pengangkutan jemaah haji mulai tahun depan yang selama ini dilayani Garuda membutuhkan kebijakan efisiensi.

Direktur Utama PT Gapura Angkasa A. Soebahyo enggan menanggapi rencana Garuda melelang perusahaan jasa ground handling di tiga bandara mulai tahun depan.

PT Gapura Angkasa merupakan anak perusahaan Garuda dengan kepemilikan saham 37,5%, sedangkan sisanya dibagi antara PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.

Sampai saat ini, Gapura menangani jasa ground handling di 24 bandara yang dikelola oleh PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II. Gapura sempat beberapa kali dipercaya menangani jasa ground handling maskapai asing, seperti FireFly Malaysia.

Garuda yang memiliki 37,5% saham di Gapura sempat akan melepas seluruh sahamnya melalui opsi penawaran umum perdana (IPO) bersamaan dengan PT Aerowisata, PT Abacus Distribution System, dan GMF AeroAsia.

Oleh Hendra Wibawa

PT. GAPURA ANGKASA TERHADAP BRAND IMAGE PT. GARUDA INDONESIA DI BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG TAHUN 2007

PT. GAPURA ANGKASA TERHADAP BRAND IMAGE PT. GARUDA INDONESIA DI BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG TAHUN 2007
By faisalmohd


hampir semua perusahaan penerbangan mensubkontrakkan pekerjaan operasional ground handlingnya kepada perusahaan penyedia jasa ground handling. Hal ini disebabkan karena mengingat pentingnya perusahaan melakukan strategi efisiensi di satu pihak, dan kemampuan yang sangat memadai dari perusahaan penyedia jasa ground handling di pihak lainnya. Kenyataan ini semakin mendorong tumbuh kembangnya perusahaan ground handling si Indonesia, guna meningkatkan kualitas layanan di satu sisi dan memperluas pasarannya di sisi lainnya.
Dalam perkembangannya ground handling mempunyai konsekuensi terhadap peningkatan seluruh kegiatan ground handling di bandar udara, sehingga harus diimbangi juga dengan kesiapan fasilitas penunjang, baik yang berkaitan secara langsung dengan penerbangan, maupun tidak berkaitan secara langsung. Misalnya saja bila armada pesawat udara bertambah dengan berbeda type, maka secara langsung akan bertambah pula peralayan penunjangnya, Ground Support Equipment (GSE). Bila dikaitkan dengan volume kesibukan penerbangan, maka kesibukan kegiatan di peralatan parkir pesawat udara (apron) lebih tinggi intensitas kegiatannya. Kegiatan tersebut antara lain pengaturan terhadap penumpang yang akan berangkat maupun penumpang yang dating, bongkar muat barang, pengisian bahan bakar.
Apron Handling atau yang lebih khusunya Ramp Handling sebagai bagiab dalam kegiatan operasional Bandar udara mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan fungsi pelayanan di Apron Area Bandar Udara Soekarno-Hatta. Tantangan tersebut sangatlah berat, guna mewujudkan keberhasilan dalam menjalankan fungsi-fungsinya serta kepuasan pelanggan dapat tercapai, dimana PT. Garuda Indonesia merupakan salah satu perusahaan penerbangan, yang menggunakan jasa ground handling PT. Gapura Angkasa, sehingga brand image PT. Garuda Indonesia, juga menjadi tanggung jawab PT. Gapura Angkasa.
Dalam upaya menjalankan fungsi tersebut, terdapat 3 (tiga) unsur yang perlu diperhatikan. Pertama adalah prasarana atau peralatan dan fasilitas, kedua jumlah sumber daya manusia / tenaga kerja yang terampil, ketiga sistem dan prosedur yang dilaksanakn atau dijalankan harus sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut. Ketiganya itu terkait antara satu dengan yang lainnya. Tujuannya ialah untuk memberikan hasil yang optimal dalam menjalankan kegiatan ground handling, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai.
Dari uraian di atas penulis tertarik membuat penulisan skripsi dengan judul :
PT. GAPURA ANGKASA TERHADAP BRAND IMAGE PT. GARUDA INDONESIA DI BANDAR UDARA SOEKARNO-HATTA CENGKARENG TAHUN 2007”

Gapura Angkasa 2009



Gapura Angkasa adalah Perusahaan Ground Handling yang mempunyai reputasi sangat baik di mata customer penerbangan nasional maupun internasional. Memasuki tahun ke-11 Gapura Angkasa semakin mantap untuk menuju Visi menjadi Perusahaan Ground Handling terbaik di Asia.

Garuda kemungkinan tetap pakai jasa Gapura Angkasa

Garuda kemungkinan tetap pakai jasa Gapura Angkasa
Monday, 04 May 2009 11:20
Maskapai Garuda Indonesia kemungkinan membatalkan rencana melelang jasa tata operasi
pesawat di darat atau ground handling di 3 bandar udara utama pada tahun ini.
Ketiga Bandara itu yakni Soekarno-Hatta Cengkareng, Ngurah Rai Denpasar, dan Juanda
Surabaya.
Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar mengatakan rencana pembatalan itu karena
ground handling yang ditangani PT Gapura Angkasa dinilai membaik. "Saat ini masih kami lihat,
ternyata pelayanan Gapura mulai membaik," katanya, pekan lalu.
Menurut dia, Garuda menargetkan peningkatan pelayanan di semua lini, termasuk jasa tata
kelola pesawat di darat agar dapat bersaing dengan maskapai penerbangan lain.
Peningakatan pelayanan itu, kata Emirsyah, guna mendongkrak pendapatan dan efisiensi
perseroan pada tahun ini. Pada tahun lalu, maskapai pelat merah itu berhasil membukukan
pendapatan usaha Rp19,4 triliun dan laba bersih Rp669 miliar.
"Pelaksanaan berbagai program efisiensi, seperti program konservasi bahan bakar, electronic
procurement, perbaikan sistem dan proses kerja, serta peningkatan produktifitas karyawan
berhasil mendongkrak kinerja," ujar Emirsyah.
Pelayanan terbaik
Dirut PT Gapura Angkasa A. Soebagyo menyatakan pihaknya bersyukur dengan rencana
Garuda membatalkan lelang ground handling dan memercayakan kembali penanganan jasa
tersebut kepada perusahaannya.
"Syukur Alhamdulillah, Gapura berterima kasih atas penilaian Garuda. Kami akan selalu
berupaya memberikan yang terbaik bagi pelanggan," ujar Soebagyo.
Hingga kini, Gapura menangani ground handling di 24 bandara yang dikelola oleh PT Angkasa
Pura I dan PT Angkasa Pura II. Gapura juga dipercaya menangani ground handling maskapai
asing, seperti FireFly Malaysia.
Gapura merupakan anak perusahaan Garuda yang eksis di jasa ground handling berpatungan
dengan PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II.
Pada September 2008, Emirsyah mengungkapkan Garuda akan memilih perusahaan ground
handling untuk 3 bandara utama di Indonesia melalui lelang mulai 2009.
Keputusan itu akan mengakhiri monopoli dalam pelayanan jasa ground handling pesawat
Garuda di sejumlah bandara internasional yang salama ini diserahkan kepada Gapura. "Kami
ingin mendapatkan yang terbaik dari layanan jasa ground handling," kata Emirsyah saat itu.
1 / 2
Garuda kemungkinan tetap pakai jasa Gapura Angkasa
Monday, 04 May 2009 11:20
Jika kebijakan itu terealisasi, secara otomatis mengakhiri kerja sama yang selama ini telah
dijalin dengan Gapura.
Selama ini, Garuda memilih Gapura untuk melayani jasa ground handling pesawatnya di 24
bandara internasional, termasuk Bandara Ngurah Rai, Soekarno-Hatta, dan Juanda.
Menurut Emirsyah, lelang pelayanan jasa ground handling itu sejalan dengan keinginan
pemegang saham menerapkan prinsip good corporate governance.
Oleh Hendra Wibawa
Bisnis Indonesia
2 / 2

Ground Handling Terbaik 2008 dari Silk Air untuk Gapura Angkasa


Ground Handling Terbaik 2008 dari Silk Air untuk Gapura AngkasaShare.. Friday, October 23, 2009 at 12:54pm
Gapura Angkasa semakin mengukuhkan dirinya sebagai salah satu penyedia jasa Ground Handling terbaik di Indonesia. Kerja keras di tahun 2008 terbayar dengan penghargaan dari Silk Air kepada Gapura Angkasa cabang bandara Selaparang, Mataram (AMI). Acara penganugerahan penghargaan tersebut dilakukan pada Kamis, 1 Oktober 2009, di Sheraton Resort Senggigi, Lombok. Apresiasi The Best Ground Handling of 2008 dari Silk Air diserahkan langsung oleh Senior Manager Operation Silk Air Singapore, Mr. Goh Boon Hwe kepada General Manager Gapura Angkasa AMI, Bapak Edwin Setyo Wibowo, disaksikan oleh Direktur Pemasaran dan Pengembangan Bisnis Gapura Angkasa Bapak Marco Umbas serta rekan-rekan kerja lainnya. Penghargaan ini diharapkan dapat menjadi pen dorong bagi kinerja Gapura Angkasa di masa datang.